Senin, 16 Januari 2012

Ensiklopedia serangga



        Serangga merupakan salah satu makhluk hidup yang sangat menarik untuk dipelajari. Kelas insekta ini memiliki sisi-sisi yang sangat berbeda dengan hewan jenis lain. Dari segi habitat misalnya, serangga mudah dijumpai di berbagai tempat, bertengger pada tanaman, didalam tanah, dalam tumpukan jerami, didalam air, dalam tempat penyimpanan beras, bahkan dalam kotoran. Setiap sisi kehidupannya, akan memperlihatkan keajaiban penciptaan-Nya.

Apa itu serangga?
            Banyak orang yang beranggapan bahwa serangga adalah makhluk yang merugikan sekaligus menjijikan. Namun, anggapan ini ternyata salah. Justru sebagian besar serangga adalah makhluk yang sangat menguntungkan dan berguna bagi kehidupan manusia. Salah satu manfaatnya adalah menghasilkan madu, sutera, dan banyak produksi berguna lain. Selain itu, serangga juga membantu penyerbukan berbagai macam bunga sehingga bisa menghasilkan buah atau sayur.
            Serangga merupakan hewan berdarah dingin. Bila suhu lingkungan menurun, suhu tubuh serangga pun menurun. Hal ini mengakibatkan menurunnya proses metabolisme dalam tubuh serangga. Banyak serangga yang dapat bertahan hidup terhadap suhu beku namun dalam periode yang pendek. Beberapa serangga dapat tahan pada suhu rendah dengan cara menyimpan etilen glikol dalam jaringan-jaringan tubuhnya. Etilen glikol merupakan suatu zat kimia yang fungsinya sama dengan cairan yang dituangkan dalam radiator kendaraan yang berfungsi sebagai pelindung dari suhu yang sangat rendah.



Makanan serangga
Makanan serangga bermacam-macam tergantung jenisnya. Ada jenis serangga herbivore atau serangga pemakan tumbuhan lainnya. Contoh serangga jenis herbivore antara lain belalang, larva kupu-kupu (ulat), dan kumbang. Ada pula serangga karnivor atau serangga pemakan hewan atau pemakan serangga lainnya. Contoh serangga karnivor antara lain kepik, lalat, belalang sembah, dan beberapa jenis ulat pemangsa. Jenis lain adalah serangga saprofagus, yaitu serangga yang memakan sisa-sisa tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati atau membusuk seperti bangkai, kotoran hewan, batang kayu yang mati. Contoh serangga saprofagus antara lain kecoak, kumbang bungkai, kumbang batang/kulit, dan larva-larva lalat.


Proses metamorfosis
           Ciri yang sangat khas pada serangga adalah peristiwa metamorfosis, yakni perubahan bentuk tubuh atau morfologi serangga. Proses ini merupakan salah satu cara yang dilakukan serangga untuk mempertahankan hidup dan melestarikan jenisnya. Namun, setiap serangga tidak mengalami proses metamofrosis yang sama. Berdasarkan tahapannya ada tiga jenis metamorfosis serangga, yaitu metamorfosis sempurna; metamorfosis sebagian, dan tidak mengalami metamorfosis.
1.    Metamorfosis sempurna (paurometabola)
     Proses metamorfosis ini diawali oleh fase telur-larva-kepompong-dewasa. Salah satu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna ialah kupu-kupu.



 
2.    Metamorfosis sebagian (hemimetabola)
        Proses metamorfosis ini diawali oleh fase telur-nimfa-dewasa. Contohnya adalah capung dan belalang.



 
3.    Tidak mengalami metamorfosis (ametabola)
Serangga-serangga yang tidak mengalami metamorfosis hanya ditandai dengan ukuran tubuhnya. Tipe perkembangan ini biasanya dialami oleh serangga-serangga yang tak bersayap seperti kutu buku (Thysanoptera sp.)
Serangga dan sarangnya
            Beberapa serangga ada yang membuat sarang di habitat tempat serangga tersebut berada. Serangga merupakan arsitek-arsitek terhebat dunia. Sarang–sarang mereka kuat walaupun terkena hujan dan angin, sarangnya tidak rusak sedikit pun. Rahasianya terdapat pada strukturnya. Misalnya lebah. Serangga ini sangat pintar dalam pembuatan sarangnya. Setiap sisi sarang berbentuk segi enam. Bentuk segi enam adalah bentuk yang ideal untuk penyimpanan madu dan berlindung bagi lebah. Bentuk segi enam tidak menyisakan sedikit pun ruang bagi predator ataupun pemangsa lain untuk memasuki sarang lebah karena setiap sisi-sisinya selalu ditutupi oleh sisi-sisi yang lain. Selain itu, berdasarkan ilmu matematika, bentuk segi enam merupakan bentuk yang dapat memuat isi lebih banyak, sehingga madu yang disimpan pun dapat memenuhi kebutuan lebah-lebah yang ada didalamnya. Sungguh-sungguh sautu keajaiban.
            Lain lebah, lain juga dengan rayap. Rayap membentuk sarangnya dari butiran-butiran tanah, bagian-bagian tumbuhan dan kotoran rayap yang disatukan oleh air liurnya. Rayap-rayap pekerja bekerja sama membangun sarang. Sarang rayap dapat melindungai mereka dari serangga pemangsa. Walaupun hanya terdiri dari tanah dan air liur, sarang ini sangat kuat. Inilah keajaiban lain dari serangga.

Bagian-bagian serangga


           Serangga memiliki bagian-bagian tubuh yang sanga berbeda dari hewan lain. Secara umum, tubuh serangga terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala (cephal), dada (thorax) dan perut (abdomen). Tubuhnya dilindungi oleh kulit keras yang biasa disebut eksoskeleton. Pada bagian kepala terdapat mata, antenna, dan sungut. Pada bagian dada terdapat tida pasang kaki. Kaki-kaki pada serangga disebut dengan tungkai. Sedangkan bagian perutnya umumnya terdiri dari beberapa alat pernafasan yang disebut spirakel. Pada serangga betina, ujung bagian perut dilengkapi oleh suatu organ yang panjang dan runcing yang disebut ovipositor. Dibawah ini adalah bagian-bagian tubuh serangga yang diwakili oleh belalang.
Keterangan :
11.    Kepala/cephal
Bagian depan dari tubuh serangga dilengkapi oleh mata (mejemuk/tunggal), antenna, dan bagian mulut.
22.    Dada/thorax
Bagian tubuh setelah kepala, terdapat kaki dan sayap yang menempel pada dada. Bagian dada terdiri dari prothorax, mesothorax, dan metathorax.
33.    Perut/abdomen
Bagian belakang dari serangga. Pada abdomen terdapat organ reproduksi dan pencernaan.
44.    Spirakel
Merupakan lubang untuk pernafasan.
55.    Koksa
Bagian/ruas dari tungkai/kaki yang menempel pada bagian tubuh.
66.    Trokanter
Ruas kedua dari tungkai sebelah koksa. Terletak antara koksa dan femur
77.    Femur
Ruas ketiga dari kaki. Terletak antara tronkater dan tibia. Pada belalang dan serangga peloncat lainnya, ukuran femur besar dan berotot yang berfungsi untuk melompat.
88.    Tibia
Ruas keempat dari kaki yang terletak antara femur dan tarsus.
99.    Tarsus
Bagian kaki setelah tibia yang terbagi ke dalam ruas-ruas.
110. Genitalia
Merupakan organ untuk melakukan kegiatan rekroduksi.
111. Sayap
Bagian yang tumbuh dari tubuh dan berfungsi untuk terbang. Pasangan sayap yang pertama pada beberapa serangga sering kali berfungsi untuk melindungi sepasang sayap di belakangnya.

Jenis-jenis serangga
           Serangga memiliki jenis yang sangat banyak sehingga tak mengherankan jika di setiap tempat selalu ditemukan serangga.
Klasifikasi serangga adalah sebagai berikut.
            Kingdom        : Animalia
            Filum              : Invertebrata
            Kelas              : Insekta (serangga)
            Kelas serangga terdiri dari banyak ordo. Ordo merupakan kelompok kecil di bawah kelas yang dibedakan berdasarkan ciri fisik hewan. Menurut ordonya, jenis-jenis serangga dapat dikelompokan sebagai berikut.
11.    Hymenoptera, merupakan kelompok serangga yang memiliki sayap membran, contohnya adalah lebah.
22.    Diptera, merupakan kelompok serangga yang memiliki dua sayap (sepasang), contohnya adalah lalat.
33.    Coleoptera, merupakan kelompok serangga yang memiliki sayap seludang. Sayap depan berupa sayap keras dan sayap belakang berupa sayap membran, contohnya adalah kumbang badak.
44.    Hemiptera, merupakan kelompok serangga yang sebagian sayap depannya berupa membran, contohnya adalah kepik air raksasa.
55.    Orthoptera, merupakan kelompok seranggayang memiliki sayap-sayap yang lurus, contohnya adalah belalang
66.    Mantodea, merupakan kelompok serangga yang menyerupai belalang. Memiliki tungkai depan yang kuat dan bersifat sebagai predator, contohnya congcorang.
77.    Blattodea, merupakan sekelompok serangga yang memiliki tubuh yang agak pipih dan mengeluarkan suatu zat yang berbau busuk. Contohnya adalah kecoa.
88.    Isopteran, merupakan kelompok serangga yang memiliki dua pasang sayap yang serupa, contohny adalah rayap.
99.    Phthiraptera, merupakan kelompok kutu yang tidak memiliki sayap, contohnya adalah kutu rambut.
010. Thysanura, merupakan kelomok serangga yang berekor rapuh, contohnya adalah kutu buku.
111. Siphonaptera, merupakan kelompok serangga yang menyerupai pembuluh dan tidak memiliki sayap, contohnya adalah kutu kucing dan kutu anjing.
112. Lepidoptera, merupakan kelompok serangga yang memiliki sayap bersisik, contohnya adalah kupu-kupu dan ngengat.


BELALANG (Oxya chinensis)
          Belalang merupakan salah satu serangga yang tergolong hama penting pada tanaman padi. Jenis ini sering disebut belalang padi atau belalang rumput. Belalang ini termasuk serangga herbivor dalam ordo Ortophera.
Makanan: Serangga ini memakan daun padi dan membuat tanaman padi sulit berfotosintesis.
Habitat : Mayoritas belalang hidup di setiap bagian dunia, terutama di hujan tropis basah. Umumnya banyak dijumpai hidup bergerombol pada tanaman talas, padi, rerumputan, dan semak-semak.
Perkembangbiakan : Belalang mengalami metamorfosis sebagian. Telur-telur diletakan di dalam tanah atau di dalam batang talas. Telur kemudian menetas dan berkembang menjadi nimfa yang selalu hidup bergerombol pada tanaman padi atau rerumputan. Setelah nimfa berkembang sempurna, nimfa-nimfa tersebut berganti fase menjadi fase dewasa yang telah memiliki sayap sempurna.



BELALANG SEMBAH (Mantis religiosa)


  Belalang sembah termasuk dalam ordo mantodea. Belalang sembah adalah satu-satunya serangga yang dapat melihat kebelakang pudak mereka.
Makanan : serangga ini adalah serangga karnivor yaitu pemangsa yang memekan segala macam jenis serangga.
Habitat : kebayakan belalang sembah hidup di daerah tropis dan banyak ditemukan rerumputan atau tanaman yang berbunga, yakni tempat kupu-kupu menghisap sari bunga. Warna tubuhnya yang hijau memebuat belalang sembah menyerupai daun sehingga tak terlihat oleh mangsanya.

Perkembangbiakan : belalang sembah mengalammi metamorfosis sebagian. Belalang sembah bertelur dalam musim dingin. Dan telurnya diletakan pada ranting atau rumput dalam satu pembungkus telur seperti busa yang dikeluarkan oleh betina. Masing-masing bungkus telur mengandung 200-300 atau lebih telur. Telur berkembang menjadi nimfa hingga akhirnya menjadi belalang sembah dewasa.



CAPUNG (Sympetrum internum/ capung; Calopetryx aequabilis/ Capung jarum)
           Capung termasuk dalam ordo odonata. Capung dewasa bersifat sebagai predator.
Makanan : biasanya memakan serangga yang berukuran lebih kecil seperti lalat, wereng, dan ngengat.
Habitat : capung jarang berada jauh-jauh dari air, yakni tempat mereka bertelur. Capung menyebar luas di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai, danau, hingga pekarangan rumah. Jenis capung jarum biasanya terbang lemah dan jarang menjelajah sampai jauh.
Perkembangbiakan : mengalami metamorfosis sebagian. Telur-telur biasanya diletakan pada tanaman air. Nimfa capung disebut naiad yang hidup di dalam air dan bernafas menggunakan insang. Nimfa capung ini memakan ikan-ikan kecil atau kecebong. Nimfa kemudian akan berubah menjadi capung dewasa. Capung selalu melakukan reproduksi di udara.
           

JANGKRIK (Gryllus assimillis)
            Jangkrik termasuk dalam family Gryllidae dan satu ordo dengan belalang (ordo Orthoptera) dan merupakan serangga nocturnal, yakni hanya keluar pada malam hari. Serangga ini kurang lebih tedapat hamper 900 species.
            Jangkrik terkenal karena suara ‘Krik’-nya. Suara tersebut ternyata hanya dikeluarkan oleh jangkrik jantan yang dihasilkan dari gesekan sayap dan kakinya. Suara jangkrik disebut stridulation. Ada dua tipe suara jangkrik, yaitu suara pemanggil dan suara pemikat. Suara pemanggil untuk memanggil betina dan meengusir jantan yang lain, sedangkan suara pemikat yang lebih  halus berbunyi jika betina sudah dekat dengan jantan.
Makanan : jangkrik adalah serangga omnivor, yakni memakan material organik seperti tanaman dan fungi/jamur. Ketika tidak ada makanan lain, jangkrik dikenal suka memakan semamanya.
Habitat : banyak ditemukan di padang rumput, pepohonan, halaman rumah, dan ada juga yang masuk kedalam rumah.
Perkembangbiakan : jangkrik mengalami metamorfosis sebagian. Telur-telurnya diletakan di dalam tanah, kemudian menetas menjadi nimfa. Nimfa selanjutnya berkembang menjadi jangkrik dewasa.


Kecoa (Blatta orientalis L.)
            Berdasarkan klasifikasinya, kecoa termasuk ordo Blattaria. Kecoa merupakan jenis serangga yang dapat berlari dengan cepat menggunakan tungkai tipe gressorial.
Habitat: kecoa biasanya bersarang pada tumpukan-tumpukan kertas bekas yang tidak terawatt. Tempat yang lembap juga menjadi lokasi yang sangat disenangi kecoa dan kerap dijadikan sebagai tempat persembunyiannya. Dari tubuhnya, kecoa sering mengeluarkan suatu cairan yang berbau busuk.
Perkembangbiakan : berlangsung melalui metamorfosis sebagian.



KEPIK AIR RAKSASA (Belostoma flumineum)
    Serangga yang termasuk dalam ordo hemiptera selain bernama kepik raksasa dikenal dengan nama kepik cahaya listrik. Tubuhnya agak gepeng dengan tungkai depan yang besar yang berfungsi untuk memangsa. Tungkai-tungkai semacam ini merupakan tungkai bertipe raptorial.
Makanan : kepik ini memakan serangga-serangga air yang berukuran kecil seperti kecebong atau kelompok ikan-ikan berukuran kecil.
Habitat : kerap dijumpai di dalam kolam atau danau. Biasanya kepik-kepik terbang keluar dari air karena mereka tertarik pada cahaya sehingga disebut sebagai  kepik cahaya listrik.
Perkembangbiakan : kepik mengalami metamorfosis sebagian. Telur-telurnya diletakan diatas punggung kepik jantan hingga menetas menjadi nimfa. Nimfa kemudian berkembang dalam air dan selanjutnya menjadi kepik dewasa.


KUMBANG BADAK (Oryctes rhynoceros L.)
        
Termasuk serangga dalam ordo coleoptera yang berarti memiliki sayap yang terselubung. Serangga dalam ordo ini dikenal tidak lihai dalam terbang. Mereka terbang menggunakan sayap belakang, sedangkan sayap depan digunakan untuk mendorong tubuhnya yang berat. Sayap depan kumbang badak disebut elytra. Sayap ini keras dan kaku. Sayap belakang merupakan sayap membran yang transparan.
            Kumbang badak memiliki ciri khusus yang sangat terlihat, yaitu bagian tanduknya yang menonjol. Kumbang yang bertanduk adalah kumbang-kumbang jantan, sementara kumbang betina tidak memiliki tanduk.
Habitat : banyak ditemukan pada ujung pohon kelapa, terutama pada bagian daun. Kumbang ini menyebabkan suatu gejala segitiga pada sekumpukan daun kelapa.

Perkembangbiakan :  kumbang badak mengalami metamorfosis sempurna. Telur-telur yang dihasilkan diletakan pada pangkal batang kelapa. Telur akan menetas menjadi larva yang gemar memakan serasah ataupun bahan organik lainnya yang berada di bawah pohon kelapa. Larva kumbang badak berwarna putih dan berbentuk seperti huruf C dan disebut disebut lundi. Setelah cukup waktu bagi larva untuk berkembang, larva akan menggali tanah untuk mempersiapkan tampat bagi kepompong. Larva tersebut kemudian mereka berubah menjadi kepompong. Kepompong yang telah bermetamorfosis sempurna ditandai dengan terlihatnya bagian-bagian tungkai, tanduk, alat mulut, mata, dan bagian-bagian lain seperti yang terdapat pada kumbang dewasa.
            Jika dibandingkan dengan ordo-ordo lainnya, colepotera merupakan ordo dengan anggota terbanyak, diantaranya sebagai berikut.
a.    Buprestidae/kumbang metalik
b.    Cerambycidae/kumbang penggerak batang
c.    Elateridae/kumbang peloncat balik (dapat meloncat balik jika terlentang),
d.    Lucanidae/kumbang tanduk rusa.
e.    Gyrinidae/kumbang putar.
f.      Endomicidae/kumbang jamur yang indah.


KUMBANG LADYBIRD (Coccinella novemnotata, Epilachna sparsa)
     Serangga dari family Coccinellidae, ordo coleopteran ini juga sering disebut sebagai kepik.
Makanan : berdasarkan makanannya, larva kumbang terbagi menjadi dua jenis, yaitu fitofag (pemakan dedaunan) dan predator (pemakan serangga). Fitofag memakan segala jenis daun yang terdapat di habitatnya, terutama daun-daun (aphid) dan tungau. Larva kumbang predator memiliki tubuh yang lebih langsing dengan pergerakan yang sangat aktif. Sedangkan larva kumbang fitofag memiliki tubuh yang lebih besar dengan pergerakan yang lamban. Kumbang dewasa juga ada yang bersifat predator dan ada yang fitofag. Kumbang predator sangat berguna untuk pengendalian hama dan tanaman. Sedangkan kumbang fitofag dapat menyebabkan kerugian karena dapat membuat daun berlubang yang dapat menyebabkan tanaman tidak dapat berfotosintesis dengan optimal sehingga produktivitas tanaman menjadi menurun.
Habitat : kebanyakan kumbang jenis ini ditemukan di daun-daunan tanaman sayuran, seperti mentimun, terong, kacang panjang, gambas dan beberapa jenis tanaman sayuran lain.
Perkembangbiakan : Kumbang ini mengalami metamorfosis sempurna. Larvanya berwarna gelap yang diselimuti oleh bulu di sepanjang tubuhnya.


KUNANG-KUNANG (Photinus pyralis)
      Kunang-kunang disebut juga sebagain kumbanng menyala. Termasuk dalam ordo coleoptera. Serangga ini memiliki keunikan, yakni pada bagian perutnya mengeluarkan pancaran cahaya. Cahaya tersebut dihasilkan dari suatu zat yang disebut luciferin adn luciferase yang tersimpan dalam sel pada bagian perutnya. jika kedua zat tersebut bercampur dengan oksigen, cahaya pada perut akam memendar.
Habitat : kunang-kunang kerap dijumpai di rerumputan, semak-semak, dan diatara pepohonan.
Perkembangbiakan : berlangsung secara metamorfosis sempurna. Selama menjadi larva dan kopompong, kunang-kunang akan selalu memencarkan cahaya.


KUPU-KUPU (Papilo crephontes)                                   
       Dalam klasifikasinya kupu-kupu termasuk ordo Lepidoptera. Kupu-kupu adalah serangga yang aktif siang hari (diurnal). Makanan kupu-kupu adalah nectar bunga. Alat mulut kupu-kupu berbentuk seperti sedotan yang tergulung disebut proboscis. Berdasarkan familinya, kupu-kupu terdiri dari banyak family, yakni sebagai berikut.
a.    Nymphalidae
b.    Lycaenidae
c.    Papilionidae 
   Habitat : kupu-kupu banyak ditemukan hinggap di tanaman yang memiliki bunga. Selain itu, kupu-kupu juga banyak ditemukan di semak-semak dan pepohonan. 
    Perkembangbiakan : berlangsung secara metamorfosis sempurna.


KUTU BUKU (Lepisema saccharina L.)
     Kutu buku adalah serangga yang kecil dan tidak bersayap. Tergolong dalam ordo thysanura. Ukuran tubuhnya sekitar 12-25 mm. kutu buku aktif pada malam hari dan bersembunyi pada siang hari.
Makanan : kutu buku menyukai bahan organik yang mengandung gula dan pati/kanji sehingga membuatnya dijadikan sebagai hama utama bagi buku. Serangga ini juga dapat merusak pakaian, kerpet, dan kulit. Selain itu, kutu buku juga mempunyai sifat kanibal, yakni memakan sesamanya. Kutu buku tergolong serangga yang hebat dalam mempertahankan hidupnya kerana mempu hidup bertahun-yahun tanpa makan.
Habitat : kutu buku merupakan hama tumah tangga hampir di seluruh dunia. Menyukai tempat-tempat yang lembap dan dingin. Biasanya mudah ditemukan di tumpukan buku-buku, kardus, dan karpet.
Perkembangbiakan : serangga ini tidak mengalami metamorfosis. Setiap fase perkembangannya hanya ditandai oleh perbedaan ukuran. Telur menetas menjadi kutu buku berukuran kecil dan berkembang terus hingga menjadi dewasa. Tidak ada perbedaan bentuk sejak telur menetas hingga menjadi dewasa. Proses perkembangbiakan kutu buku sangat unik dan dikenal dengan istilah love dance, yakni spermatopora dikeluarkan di luar tubuh betina, kemudian batina mengambilnya dan memasukannya melalui ovipositor.


KUTU RAMBUT (Pediculus humanus, pedisulus capitis)
            Berdasarkan klasifikasinya, kutu rambut termasuk dalam ordo phthiraptera yang artinya kutu tanpa sayap. Sayap-sayap mereka terduksi sehingga berukuran kecil tidak dapat digunakan untuk terbang. Penyebarannya dilakukan dari orang ke orang melalui penggunaan sisir, topi atau pakaian yang berganti-gantuan. Penyebarannya dapat dikendalikan dengna rajin memebersihkan rambut dan badan. Jika kutu-kutu tetap tidak bisa dikendalikan, sebaiknya gunakan zat pembasmi kutu yang dioleskan sebelum melakukan keramas.



Habitat : kutu kepala tergolong parasite yang biasa menetap di kulit kepala manusia. Serangga ini menempel di rambut-rambut manusia dan akan menghisap darah manusia yang jarang membersihkan rambut atau sering berganti-ganti sisir atau topi dengan orang lain.
Perkembangbiakan : kutu rambut mengalami metamorfosis sebagian. Telur-nimfa-dewasa. Kutu betina dapat menghasilkan telur sekitar enam butir per hari. Telur ini dapat melekat dengan kuat pada helaian rambut dan akan menetas kurang lebih 8 hari setelah pelekatan telur.


LALAT (Musca domestica L.)
            Serangga ini sering disebut dengan nama lalat rumah. Termasuk dalam ordo diptera, yang artinya memiliki dua sayap (sepasang sayap). Serangga ini hanya memiliki satu pasang sayap yang terlihat, yaitu sayap depan yang biasa digunakan untuk terbang. Sementara sayap belakang termodifikasi menjadi berukuran kecil yang letaknya tepat dibelakang sayap depan dan disebut halter. Halter berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh lalat  saat terbang.
            Lalat tidak menggigit, tetapi menyebarkan penyakit melalui makanan. Oleh karena itu, bila orang memakan makanan yang dihinggapi lalat bisa menderita penyakit disentri. Lalat memiliki banyak famili di antaranya adalah sebagai berikut.
a.    Calliphoridae (lalat yang abdomennya berwarna hijau) dan sering disebut sebagai lalat hijau.
b.    Sarcophagidae (lalat yang berada di sampah)
Habitat : lalat rumah banyak ditemukan di tempat lembap dan tempat-tempat yang kotor.
Perkembangbiakan : berlangsung secara metamorfosis sempurna. Lalat betina biasanya meletakan telur dalam kotoran ataupun sampah. Telur menetas menjadi larva yang berbentuk seperti koma. Larva-larva tersebut biasanya disebut belatung. Belatung kemudian berkembang menjadi kepompong. Kepompong selanjutnya berkembang menjadi lalat dewasa yang siap berkembang biak kembali.





NGENGAT (Attacus atlas L.)
            Dikenal dengan nama ngengat ulat sutera raksasa. Ngengat biasanya aktif saat siang menjelang sore hari, sehingga disebut sebagain serangga krepuskular. Warna sayapnya tidak secerah warna sayap kupu-kupu. Biasanya ngengat-ngengat ini didominasi oleh warna cokelat tua, abu-abu, dan jingga. Berdasarkan klasifikasinya, ngengat termasuk dalam ordo Lepidoptera, yang berarti serangga denggan sayap-sayap yang bersisik. Ngengat terdiri atas beberapa famili sebagai berikut.
a.    Uranidae
b.    Noctuidae
c.    Arctiidae
d.    Zygaenidae
Makanan : berdasarkan kebiasaan makanannya, larva-larva biasanya makan daun sedangkan dewasa tidak makan melainkan menghisap sari bunga.
Habitat : ngengat ini biasanya ditemukan di semak-semak atau pepohonan.
Perkembangbiakan : berlangsung secara metamorfosis sempurna.


NYAMUK MALARIA (Anopheles sp.)
            Berdasarkan klasifikasinya, nyamuk termasuk dalam ordo diptera. Nyamuk bersifat parasit karena merupakan serangga pembawa penyakit yang merugikan manusia. Penyakit yang dibawa nyamuk Anopheles sp. adalah malaria. Hanya nyamuk-nyamuk betina yang menghisap darah. Sedangkan nyamuk jantan hanya menghisap cairan yang dihasilkan tumbuhan.
Habitat : nyamuk banyak ditemukan di setiap tempat. Biasanya di tempat-tempat yang dekat dengan genangan air.
Perkembangbiakan : nyamuk mengalami metamorfosis sempurna. Telur-telur yang diletakan nyamuk betina menetas menjadi larva yang hidup di air. Larva nyamuk dikenal sebgai jentik nyamuk. Jentik akan berkembang menjadi kepompong yang juga hidup di dalam air. Kepompong nyamuk bernafas pada permukaan air melalui sepasang alat pernafasan yang menyerupai terompet berukuran kecil pada bagian toraksnya. Kepompong nyamuk merupakan kepompong yang sangat aktif bergerak. Kepompong-kepompong tersebut selanjutnya berkembang menjadi nyamuk dewasa yang siap berkembang biak kembali


PINJAL (Ctenocephalides sp.)
            Serangga ini dikenal sebagai kutu anjing (Ctenocephalides canis) atau kutu kucing (Ctenocephalides felis). Berdasarkan klasifikasinya, pinjal termasuk dalam ordo siphonaptera, yang berarti sebuah buluh yang tidak bersayap. Tubuh pinjal berbentuk pipih menyerupai suatu pembuluh. Pinjal dewasa berwarna coklat, dengan panjang sekitar 3-4 mm dengan bulu-bulu panjang  pada setiap segmen tubuhnya.
            Antennanya berukuran sangat kecil dengan bagian kepala menunduk sehingga alat mulut letaknya agak tersembunyi. Pada alat mulut terdapat palpus maksila yang berfungsi untuk menghisap darah inang yang ditumpanginya, yakni anjing atau kucing. Bentuknya yang pipih, sangat memungkinkan bagi pinjal untuk bergerak gesit dalam bulu-bulu anjing atau kucing. Kebanyakan jenis pinjal merupakan pembawa penyakit penting seperti penyakit pes.
Habitat : kutu anjing atau kucing banyak ditemukan pada bulu-bulu kucing atau anjing yang tidak terawat dan kotor.
Perkembangbiakan : pinjal mengalami metamorfosis sempurna. Telur-telur ini diletakan induk betina di kandang kucing/anjing atau tempat kucing/anjing biasa tertidur, kemudian mereka menetas menjadi larva pinjal. Larva berkembang menjadi kepompong yang menjadi kokon. Kepompong yang tekah tumbuh sempurna berkembang menjadi pinajal dewasa. Kutu betina membutuhkan makanan sebelum dapat bertelur. Kutu betina dapat menghasilkan 500 atau lebih telur selama hidupnya.


RAYAP (Coptotermes curvignathus Holmgren)
            Berdasarkan kalsifikasinya, rayap termasuk ordo isoptera, yakni berarti bersayap sama. Hal ini karena rayap memiliki dua pasang sayap yang berukuran sama. Rayap merupakan serangga social yang hidup dalam suatu komunitas yang disebut koloni. Dalam kehidupannya, rayap tebagi menjadi bebrapa golongan (kasta), yaitu kasta prajurit, kasta pekerja, dan kasta reproduksi. Setiap kasta memiliki tugas yang berbeda-beda.
a.    Kasta prajurit. Bertugas melindungi koloninya dari gangguan luar, seperti serangan semut dan beberapa pemangsa lain.
b.    Kasta pekerja. Sepanjang hidupnya bertugas bekerja terus tanpa henti. Beberapa tugasnya antar lain memelihara telur dan rayap-rayap muda, memeberi makan, memeihara ratu rayap, mencari sumber makanan, merancang bentuk sarang, serta membuat lorong-lorong dalam sarang. Kasta pekerja juga memperbaiki sarang jika terjadi kerusakan. Rayap jenis inilah yang sering menyebabkan terjadinya kerusakan bangunan, tanaman, kayu dan bahan berselulosa lainnya.
c.    Kasta reproduksi. Terdiri atas individu-individu seksual, yaitu betina (ratu) yang bertugas untuk bertelur dan jantan (raja) yang bertugas membuahi betina.
Habitat : kebanyakan rayap tanah ditemukan dalam tanah atau sampah-sampah organik. Namun, ada juga beberapa yang ditemukan di dalam bangunan.
Perkembangbiakan : Rayap mengalami metamorfosis sebagian. Telur-telur yang telah menetas akan berkembang menjadi nimfa. Nimfa kemudian ada yang berkembang menjadi rayap kasta prajurit, pekerja, ataupun kasta reproduksi, tergantung dari gen yang dibawanya. Rayap kasta reproduksi berkembang menjadi laron, yaitu fase dewasa yang dapat berkembang biak.


SEMUT (Formica pallide, Fomica fulva)
            Semut adalah serangga eusosial (ada segabian yang bersifat pasarit) yang termasuk dalam ordo hymenoptera. Semut digolongkan mejnadi tiga, yaitu semut pekerja, semut pejantan, dan semut ratu. Semut pekerja merupakan sekumpulan betina yang mandul. Semut pejantan memiliki ukuran yang lebiih kecil daripada ratu semut. Biasanya, sesaat setelah perkawinan semut jantan mati.
Makanan : semut kebanyakan bersifat karnivor, makan daging hewan lain (hidup atau mati), ada juga yang herbivora memakan daun-daun tanaman. Beberapa semut ada yang memakan jamur dan banyak juga semut yang memakan cairan tumbuhan, bakal madu, dan embun madu.
Habitat : penyeberan semut terbesar di kawasan tropis, salah satunya adalah Indonesia. Hampir di setiap tempat ditemukan ssemut. Di pohon, di rumput, di bunga bahkan di dalam rumah sekalipun. Mereka membentuk sarang dalam rongga-rongga tanaman dan membuat lorong-lorong di dalam kayu.
Perkembangbiakan : melalui metamorfosis sebagian.


TONGGERET (Tibicen canicularis)
            Tonggeret termasuk dalam ordo hemiptera. Serangga ini mempunyai mata yang kecil, terpisah jauh di kepalanya, dan biasanya memiliki sayap transparan. Di antara serangga lainnya, tonggeret sangat mudah dikenali, terutama karena tubuhnya yang besar dan suaranya yang luar biasa. Toggeret jantan bisa mengeluarkan bunyi-bunyian untuk menarik betinanya. Bunyi-bunyian dihasilkan oleh sepasang gendang pada bagian depan di bawah perut. Di dunia ada sekitar 3.000 spesies tonggeret, meskipun banyak yang belum dideskripsikan.
Habitat : tonggeret terdapat di semua benua kecuali antartika. Tonggeret hidup di udara sedang hingga tropis.
Perkembangbiakan : tonggeret mengalami metamorfosis sebagian.






UNDUR-UNDUR (Myrmeleon immaculatus L.)
            Undur-undur termasuk dalam ordo Neuroptera. Bentuk dewasanya menyerupai capung. Antenanya berukuran relative penjang dan agak menggada.
Makanan : serangga ini memangsa dengan cara membuat perangkap di dalam tanah. Perangkap ini berbentuk kerucut dan mereka bersembunyi di dasar kecucut tersebut. Jika ada mangsa lewat, langsung dijepit menggunakan rahangnya yang kuat. Semut merupakan salah satu mangsa bagi undur-undur.
Habitat : dapat dijumpai hampir di setiap daerah tropis. Jenis undur-undur mudah ditemukan. Biasanya terdapat pada permukaan tanah yang berpasir, bersembunyi di dalam dasar perangkap kecil untuk menunggu mangsa.
Perkembangbiakan : undur-undur mengalami metamorfosis sempurna. Telur-telur diletakan di dalam tanah dan menetas menjadi larva. Larva undur-undur memiliki rahang yang sangat kuat dan tajam yang berguna untuk mengoyak mangsanya. Setelah larva berkembang sempurna akan berubah menjadi kepompong yang dilindungi oleh kokon. Kokon ini terbuat dari pasir dan sutera. Pupa yang telah cukup waktunya berkembang menjadi undur-undur dewasa yang bersayap.





Daftar Pustaka :
Octavianty, Yuke. 2008. Ensiklopedia serangga. Depok ; Penebar swadaya

Ditulis Oleh : Artikel ilmiah // 12.49
Kategori:

3 komentar:

 
Diberdayakan oleh Blogger.